Alamak, Banyak Pemuda Banten Jadi Admin Judi Online di Luar Negeri

Rabu, 30 Oktober 2024 – 10:45 WIB

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Septo Kanaldi. Foto: Abdul Malik Fajar/JPNN Banten

banten.jpnn.com, SERANG - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten mengungkap banyak pemuda Tanah Jawara menjadi admin judi online (judol) di luar negeri.

Kepala Disnakertrans Provinsi Banten Septo Kanaldi mengatakan pemuda bekerja sebagai operator judol tengah menjadi perbincangan hangat.

"Terutama yang sekarang ramai itu operator judi online," ucap Septo.

Menurut Septo, ada dua negara tetangga yang menjadi tujuan ketika bekerja sebagai admin judol.

"Anak muda itu rata-rata tujuannya ke Kamboja serta Vietnam," ucap Septo.

Kendati demikian, dia belum dapat memastikan jumlah pemuda Banten yang bekerja sebagai operator judol.

Karena, kata Septo, pemuda tersebut bekerja di luar negeri melalui jalur ilegal menggunakan visa wisata.

"Jumlahnya tidak terdata, karena ilegal. Rutenya ke Filipina dahulu tidak langsung ke sana (Kamboja atau Vietnam)," ungkap dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TRIBUN-MEDAN.com - Berapa gaji WNI yang jadi admin judi online di luar negeri?

Kebanyakan korban yang menjadi admin judi online pun mengaku mental tertekan hingga tak kuat.

Diketahui tak sedikit anak bangsa yang sampai harus ikut terlibat menjadi pegawai di situs-situs judi.

Pegawai situs judi yang kebanyakan anak-anak muda ini bahkan rela diterbangkan ke luar negeri oleh para bandar judi untuk melancarkan bisnis hitam mereka.

Baca juga: Juliette Angela Gugat Cerai Rapper Sexy Goath Imbas Dituding Selingkuh dengan Anji: Saya Kaget

Dikutip Tribun-medan.com dari TribunJakarta.com, Alvero (nama samaran) merupakan salah seorang anak bangsa, warga Jakarta Utara, yang terjerat dalam dunia hitam judi online di Indonesia.

Pria lajang 27 tahun itu dipekerjakan oleh salah seorang bandar besar untuk mengurusi sekitar 30 situs judi, dengan tugas sebagai telemarketing.

Alvero mengungkapkan, gaji yang diterimanya selama sebulan ketika bekerja di Indonesia sebesar Rp 4,2 juta, itu belum termasuk bonus.

“Pas di Jakarta sih gua cuma nerima gaji kadang Rp 4.200.000, kalo bonus bisa megang sampai Rp 7-8 juta,” katanya kepada TribunJakarta.com, Rabu (19/6/2024).

Gaji yang ia terima ketika ikut bekerja di Filipina ternyata tak jauh berbeda.

Alvero menerima gaji pokok sebesar Rp 5 juta, ditambah uang makan yang diberikan dalam mata uang peso.

“Kalo di Filipina gaji gua kemarin mentok Rp 5 juta. Paling dikasih uang makan doang, paling sekitar 13.000 peso, sekitar Rp 3 jutaan lebih, tapi dalam bentuk uang peso ya, bukan rupiah. Jadi kalo ditotal per bulan di Filipina megang sekitar Rp 8 juta,” ucap dia.

Baca juga: Arti Lirik Lagu Batak Bandit Lapa-lapa Dipopulerkan oleh Maxima Trio

Alvero menjalani pekerjaan sebagai telemarketing situs judi ini sudah selama tiga tahun belakangan.

Ia ditarget mencari minimal 10 member baru setiap harinya, melalui metode WhatsApp blasting, alias mengirimkan pesan kepada nomor-nomor acak lewat aplikasi tersebut untuk bergabung di situsnya.

“Tergantung situsnya ya, rata-rata sehari lu harus bisa dapet 10 member baru. Tergantung, kadang dapet, kadang enggak,” katanya.